... Seorang bocah yang usianya bahkan belum genap 14 tahun, dan Allah SWT telah menjadikan hatinya benar-benar benci pada para Zionis Israel. setiap pagi pada 40 hari pertama Intifadha, Faris dan teman-temannya dengan semangat berkobar melempari tank-tank Israel yang lewat, kalimat-kalimat takbir mengaum dari mulut mereka tanpa henti.
Teman-temannya sangat kagum pada keberanian Faris, yang selalu berada di barisan paling depan saat melempar batu-batu pada tank-tank Israel bersenjata lengkap itu. Bahkan beberapa orang mengingatkan Faris "sudahlah nak, lawan saja mereka dari jauh...!" namun Faris menjawab: "tidak. Jika mereka menyerang, aku juga harus melawan."
Farispun tetap berdiri tegar dihadapan tank-tank yang akan lewat, dia melempar batunya sambil berteriak "selamanya.. kamu tak boleh lewat!"
Kadang Faris dan teman-temannya harus sembunyi bila ada salah satu teman mereka yang tertembak, mereka akan bergotong-royong membawa teman mereka kedalam ambulan, lalu kembali ke baris tempur.
Memang lemparan batunya tidak mampu menggores sedikitpun tank Zionis Israel. Apalah arti tenaga seorang bocah seperti Faris. Batunya selalu hancur berhadapan dengan kokohnya dinding tank. memang tak berarti apa-apa. Tapi bukan itu pesan Faris. Pesannya yang hendak disampaikannya adalah "Hanya ada satu kata: Lawan!" Lawan segala kezaliman dan anak-anaknya yang lahir dari rahim zionis...
Suatu hari, ketika Faris sedang melempari beberapa tentara Israel, seorang tentara dengan gusar mengejarnya. sudah pasti jika Faris tertangkap, dia akan dijerumuskan ke penjara. Maka Faris berbalik dan berlari menjauh, namun si tentara terus mengejarnya, senapan tergenggam ditangannya.
Lalu tiba-tiba Faris menoleh kebelakang dan memperlambat larinya, sebuah batu masih digenggamnya. Tentara itupun mulai berhenti, melihat Faris yang malah membalikan tubuhnya sampai hampir jatuh untuk bertatap wajah.
Dengan geram Faris melempar batunya, dan luput. sekarang giliran si tentara yang berlari menjauh, dibelakangnya Faris mengejar sambil mengambil batu lagi. kejadian ini sempat terekam oleh seseorang (entah siapa-namun sepertinya seorang kameramen TV).
Faris terus melempari tank-tank itu dengan gigih selama 40 hari, sampai suatu saat
sebutir peluru menghujam dadanya. kali ini giliran teman-temannya untuk menggotongnya kedalam ambulan, seseorang didalam tank yang berprofesi sebagai sniper Israel itu menari-nari, melihat tubuh Faris meneteskan tetesan darah yang sucinya.
kawan-kawannya sangat kehilangan Faris. salah satu teman Faris menuturkan:
"kadang aku tidak datang untuk bergabung melempari para zionis, tapi Faris pasti ada disana, siap melemparkan batunya. Alhamdulillah dia syahid, dan kami sangat kehilangan dia."
alangkah beruntungnya Faris, tercatat sebagai syuhada-Nya.
Aku mengabadikan kisah ini karena Faris sudah begitu banyak memberiku Inspirasi, terima kasih, wahai Syahidul Alam.
*sebagian dari www.dsim.or.id*
Minggu, 12 Desember 2010
Faris 'Audah, The Inspirator Children of Stone
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar