Pages

Rabu, 31 Agustus 2011

Sang Pencari Syahid

Sang Pencari Syahid

By: Fia

Wahai sobat, besar rindu kami padamu

Wahai sobat, kau pengobar semangat tempur kami

Wahai sobat, kini kami bertempur tanpamu

Wahai sobat, sungguh pilu hati kami kehilanganmu

Kami melihatmu, berdiri ditanah gersang

Dijalur tank-tank menderu gagah

Tubuhmu yang kurus itu berdiri perkasa

Dengan sekeping batu digenggammu

Kau tebar takut musuh dihadapanmu

Hanya dengan tubuh kurus dan sekeping batu

Kau lempar peluru-peluru kecilmu

Menghantam tubuh baja kokoh dihadapanmu

Apalah artinya, sobat…

Apalah artinya sekeping batu…

Yang kaulempar menghantam baja musuhmu…

Bahkan menggores moncong meriampun tidak?

Namun kau tegur kami kembali, wahai sobat

Kata-katamu bagai percikan pedang yang saling hantam saat bertempur di medan perang

Memercik dan menjalarlah semangat kami karena kata-katamu

“Wahai sobat, akankah kamu hanya duduk diam?”

“Wahai sobat, hanya akan pasrahkah kamu?”

“Wahai sobat, tidakkah kamu tahu mereka sedang membantai kita?”

“Wahai sobat, tidakkah kita hargai perjuangan ayah dan kakak kita yang membela tanah ini?”

“Wahai sobat, jika mereka menyerang, maka kita harus membalas!”

Hari ini besi-besi panas menghujani tubuh para pencari syahid

Namun tak gentar kau melawan walau hanya dengan sekeping batu

Sungguh kudengar bibir tipismu berseru

“Selamanya, kalian tak boleh lewat!”

Seiring batu-batu melayang kencang

Besi-besi panas melesat menghujam ganas

Maka merah terpercik segar

Merah menetesi dadamu yang tegar

Merah menggiringmu rubuh ketanah gersang

Merah meresap ketanah lembut

Meninggalkan tubuhmu pucat

Merah yang sucipun bersaksi

Satu lagi jiwa mengabdi

Sungguh pilu hati kami, wahai sobat sejati

Kami gotong tubuhmu pergi

Melihat senyummu berseri

Ditinggalkan jiwamu pergi

Walau air mata kami menetesi

Takkan terkabul harapan kami kau kembali

Selamat jalan sobat, wahai Sang Pencari Syahid

Nantikan jiwa kami mengabdi

Untuk sang Pencari Syahid, Faris Audah

Untukmu Palestina, Sekeping Negeri Seribu Syuhada

~Fia

5 komentar: